KATA PENGANTAR
Segala puji bagi bagi Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya. Tak lupa sholawat serta salam kita aturkan kepada junjungan alam nabi besar muhammad saw. yang telah membawa manusia ke jalan yang lurus.
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan belajar yang kelompok kami lakukan yang ditempuh melalui kajian pustaka dan diskusi.
Adapun ucapan terimakasih kami yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung demi terselesaikannya laporan ini, seperti keluarga dan rekan sekelompok.
Kami sangat menyadari bahwa didalam laporan yang kami buat ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami perlukan demi perubahan yang lebih baik.
Dan akhirnya kami berharap agar laporan yang kami buat ini bisa dipergunakan sebagaimana mestinya dan sebaik-baiknya. Semoga laporan yang kami buat ini dapat berguna bagi kita semua, AMIN YAA RABBAL ALAMIN.
|
DAFTAR ISI
Halaman judul.
Kata pengantar.
Daftar isi.
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
B. Rumusan masalah.
C. Tujuan.
D. Manfaat.
Bab II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Bab III PENUTUP
Daftar pustaka.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan untuk melakukan perbanyakan diri guna mempertahankan jenis (spesies) dari kepunahan. Individu-individu yang berasal dari “satu macam” induk (tanpa melibatkan peran serta induk jantan dan betina secara bersama-sama) merupakan hasil perbaikan aseksual, sedang jika kehadiran individu baru memulai peran serta “dua macam” induk maka disebut pembiakan seksual. Beberapa pustaka menyebutkan bahwa reproduksi tanpa melibatkan peran gamet disebut pembiakan vegetatif, sedang reproduksi yang melalui keikutsertaan gamet disebut pembiakan generatif.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai reproduksi baik pada manusia, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya, kami menyusun makalah ini sebagai bahan pembelajaran, kami menyusun data-data hasil kajian kami dari berbagai referensi yang dapat dijadikan acuan dalam belajar.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan reproduksi?
2. Bagaimanakah cara organisme bereproduksi?
C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan reproduksi
2. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara organisme bereproduksi
D. Manfaat
Makalah ini dapat dijadikan acuan belajar para pembaca, karena rangkuman atau isi dari makalah ini adalah hasil kajian kami dari berbagai macam referensi terkait dan disusun secara sederhana sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. REPRODUKSI
Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan. Setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis yaituseksual dan aseksual.
Reproduksi pada makhluk hidup melalui dua cara yaitu reproduksi aseksual (vegetative) dan reproduksi seksual (generatif).
Pada reproduksi aseksual (cara tidak kawin) individu baru berasal dari satu induk, tidak perlu adanya suatu perkawinan antar individu sehingga individu baru yang dihasilkan identik dengan induknya.
Sedangkan reproduksi seksual (secara kawin) individu berasal dari hasil perkawinan dua individu yang berbeda. Jadi, membutuhkan pertemuan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina sehingga memungkinkan terjadinya keragaman genetik. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
Pembahasan reproduksi makhluk hidup akan dibagi menjadi tiga kegiatan belajar, meliputi reproduksi pada tumbuhan, reproduksi pada hewan dan reproduksi pada manusia.
Gambar 1 perkembangbiakan
http://biologiedutainment.blogspot.com/2011/10/materi-kelas-vi-sd.html
1. Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
a. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
1. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2. Fase praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
3. Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan. Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara:
1. Perubahan Periode Menstruasi
2. Perubahan Lendir Servik
3. Perubahan Suhu Basal Tubuh
4. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi.
Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
b. Tanda dan gejala menstruasi
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:
· Perut terasa mulas, mual dan panas.
· Terasa nyeri saat buang air kecil.
· Tubuh tidak fit.
· Demam.
· Sakit kepala dan pusing.
· Keputihan.
· Radang pada vagina.
· Gatal-gatal pada kulit.
· Emosi meningkat.
· Nyeri dan bengkak pada payudara.
· Bau badan tidak sedap.
c. Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.
Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
· Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
· Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
· Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
· Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus.
· Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
· Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.
d. Kelainan menstruasi
· Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.
Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit,
dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.
· Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.
· Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.
Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause).
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.
· Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.
2.Reproduksi pada manusia
a. Sistem reproduksi
merupakan sekumpulan organ-organ tubuh yg berperan sebagai penghasil sel kelamin &meneruskan keturunan
gambar 2 sistem reproduksi
http://www.slideshare.net/novi_hudi/sistem-reproduksi-pada-manusia-14523602
1) Sistem Reproduksi Perempuan
A. Alat Kelamin Luar
Gambar 3 alat kelamin luar
1. Mons pubis
Rambut kemaluan yg tumbuh saat perempuan memasuki usia pubertas, melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran.
http://www.slideshare.net/novi_hudi/sistem-reproduksi-pada-manusia-14523602
2. Klitoris
Bagian yg paling sensitif dlm menerima rangsangan seksual
3. Labium (mayor + minor)
Bibir yg membatasi vulva
Terdiri dari labium mayor dan minor
4. Uretra
Muara saluran kencing
B. Alat Kelamin Dalam
Gambar 4 alat kelamin dalam
1. Ovarium
Penghasil sel telur / ovum
Organ yang menghasilkan hormon ( Esterogen dan Progesteron )
2. Tuba Falofi
Tempat terjadinya fertilisasi
Saluran yang mengeluarkan hasil konsepsi
Fimbria mengangkat ovum yang keluar dari ovarium
http://www.slideshare.net/novi_hudi/sistem-reproduksi-pada-manusia-14523602
3. Rahim
Alat tempat terjadinya menstruasi, alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi serta tempat pembuatan hormon, misalnya HCG
4. Hymen
Merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina bagian dalam. Pada perempuan yang tidak mempunyai introitus himenalis disebut Atresia Himenalis (Hymen Inferforata), Pada saat hubungan seks pertama himen akan robek & mengeluarkan darah.
5. Vagina
Jalan lahir bagian lunak, sarana hubungan seksual, untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi
2) Sistem reproduksi pria
Gambar 5 sistem reproduksi manusia
1) Alat kelamin dalam:
1. Testis
a. Disebut gonad jantan
b. Jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur
c. Tersimpan dalam kantong skrotum
http://www.slideshare.net/novi_hudi/sistem-reproduksi-pada-manusia-14523602
d. Untuk memproduksi sel sperma dan hormone testosterone
e. Banyak pembuluh halus ( tubulus seminiferous )
2. Epididimis
a. Saluran yg keluar dari testis
b. Salurannya panjang dan berkelok - kelok dalam skrotum
c. Setiap testis punya satu epididymis
d. Tempat menyimpan sperma untuk sementara waktu
e. Tempat untuk mematangkan sperma menuju vas deferens
3. Vas Deferens
a. Saluran lanjutan dari epididimis
b. Saluran lurus mengarah ke atas
c. Bagian ujungnya terdapat dalamkelenjar prostat
d. Untuk mengangkut sperma dariepididimis ke vesikula seminalis
4. Saluran Ejakulasi
a. Saluran pendek dari vesikula seminalis dengan uretra
b. Mampu menyemprotkan sperma tinggi masuk ke uretra
5. Urethra
a. Saluran akhir reproduksi dalam penis
b. Mempunyai dua fungsi sebagai saluran urine dan salurankelamin
http://www.slideshare.net/novi_hudi/sistem-reproduksi-pada-manusia-14523602
2) Kelenjar Kelamin
1. Vesikula seminalis
a. Disebut kantung mani atau vesikula seminalis
b. Jumlah sepasang tetapi terikat dlm satu kantung
c. Menghasilkan getah kekuningan banyak zat makanan
d. Untuk memberi makan sel-sel sperma
2. Kelenjar prostat
Menghasilkan getah yg dialirkan ke saluran sperma
3. Kelenjar bulbourethra ( kelenjar Cowper)
Menghasilkan getah (lendir) yg dialirkan ke uretra dan sperma yang telah bercampur dengan cairan lain disebut semen
3) Alat Kelamin Luar
1. Penis
a. Alat untuk kopulasi
b. Banyak pembuluh darah
c. Banyak jaringan erektil (corpus cavernosum)
d. Mulai berfungsi setelah puber (14 tahun)
2. Skrotum
Pembungkus testis
b. Hormon
1) Pengertian
Hormon adalah suatu senyawa kimia yang dibawa oleh darah ke berbagai bagian tubuh untuk melakukan fungsi2 tertentu.
Hormon adalah faktor penentu dalam pengaturan proses kimiawi tubuh dan hormon saling berhubungan.
http://www.slideshare.net/novi_hudi/sistem-reproduksi-pada-manusia-14523602
2) Macam – macamhormone
a) Estrogen
Hormon seks yang umumnya diproduksi oleh indung telur yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
b) Progesteron
Hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi,mendukung proses kehamilan dan embriogenesis.
Efek progesteron pada sistem reproduksi :
1. Menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan
2. Menurunkan respon kekebalan tubuh ibu, untuk menerimajanin
3. Menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)
4. Menghambat laktasi selama kehamilan
5. Penurunan kadar progesteron selama kehamilanmungkin menjadi awal mula proses kelahiran bayi.
c) Testosteron
Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagaihormon seks pria. Hormon ini merangsangpematangan organ-organ seks pria, skrotum,pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa ototdan kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang.
c. Kelainan Sistem Reproduksi pada manusia
1. Epididimistis, yakni adanya infeksi pada saluran epididimis ( ductus epididimis ) pada alat reproduksi dalam pria
2. Herpes, penyakit karena infeksi virus herpes yang mengakibatkan rasa gatal-gatal dan sakit di sekitar alat kelamin
3. Hipogonadisme, yaitu penurunan fungsi testis karena gangguan hormonal. Bisa mengakibatkan infertilitas, impotensi serta tidak munculnya tanda-tanda "kepriaan / kejantanan" seperti tidak munculnya kumis, suara seperti wanita dll.
4. Kencing nanah ( Gonorrhea ), yakni penyakit kelamin yang disebabkan oleh adanya infeksi bacteri Neisseria gonorrhoea yang dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Penyakit ini tergolong PMS ( Penyakit Menular Seksual ), karena penularan terjadi melalui hubungan seksual secara bebas.
5. Kriptorkidisme, yaitu terjadinya kegagalan testis turun dari rongga abdomen ke dalam skortum pada waktu bayi
6. Orkitis, yaitu peradangan pada testis karena infeksi virus
7. Prostatitis, yaitu terjadinya peradangan pada kelenjar prostat yang bisa disebabkan oleh adanya infeksi mikroba patogen
8. Raja Singa ( Sifilis ), yaitu penyakit pada alat kelamin karena infeksi bacteri Treponema pallidum yang bisa menyebabkan rasa perih pada alat kelamin. Penyakit ini tergolong PMS seperti kencing nanah.
9. Uretritis, yaitu peradangan pada uretra ( saluran sperma ) karena infeksi mikroba patogen dari jenis Chlamidia sp ataupun Ureplasma sp.
10. Impotensi, yaitu gangguan sistem reproduksi pada pria yang ditandai dengan tidak adanya kemampuan alat kelamin ( penis ) untuk menegang.
11. Ejakulasi dini ( ED ), yaitu gangguan seksual pada pria dimana proses ejakulasi tidak bisa dikendalikan.
d. Proses reproduksi pada manusia
2. Reproduksi Pada Hewan
Reproduksi hewan dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu secara,
a. Vegetatif terjadi tanpa peleburan Sel Kelamin Jantan dan Betina. Perkembangbiakan Vegetatif biasanya terjadi pada hewan tingkat redah atau tidak bertulang belakang (Avertebrata). Cara perkembangbiakannya yaitu dengan cara,
a) membentuk tunas
Gambar 6 Proses perkembangbiakan dengan tunas
b) Fragmentasi
http://biologiedutainment.blogspot.com/2011/10/materi-kelas-vi-sd.html
Gambar 7. Proses fragmentasi pada cacing planaria
b. Generatif umumnya terjadi pada Hewan tingkat tinggi atau hewan bertulang belakang (Vertebrata). Perkembangbiakan ini melibatkan alat kelamin jantan dan alat betina dan ditandai oleh adanya peristiwa pembuahan (Fertilisasi).
1. Berdasarkan tempat terjadinya, fertilisasi dibagi menjadi 2, yaitu,
2. Berdasarkan cara terjadinya, fertilisasi dibedakan menjadi 3 cara yaitu ,
ü Dengan cara bertelur ( Ovipar )
Setelah terjadi pembuahan, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi diluar tubuh induknya yaitu dalam telur. Embrio didalam telur dilengkapi kuning telur (yolk) sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluar individu baru. Contoh hewan : unggas seperti ayam, bebek, burung dan reptil seperti penyu.
ü Dengan cara melahirkan ( Vivipar )
Fertilisasi terjadi didalam tubuh induk betina. Pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi didalam tubuh induk betina (di rahim). Embrio berada didalam tubuh induk (masa kehamilan) hingga waktunya dilahirkan. Contoh hewan : sapi, kucing, kambing, singa, ikan paus dan ikan lumba-lumba (umumnya mamalia).
http://biologiedutainment.blogspot.com/2011/10/materi-kelas-vi-sd.html
ü Dengan cara bertelur melahirkan ( Ovovivipar )
Setelah fertilisasi, zigot akan tumbuh menjadi embrio didalam telur. Telur berkembang dalam tubuh induk betina namun makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk tetapi dari cadangan makanan dalam telur. Telur akan menetas didalam tubuh induk, kemudian embrio akan dikeluarkan dari tubuh induk melalui proses melahirkan. Contoh hewan : ular boa dan kadal.
Ciri-ciri hewan bertelur dan hewan melahirkan :
Table 1. Ciri-ciri hewan bertelur dan hewan melahirkan
3. Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi meliputi proses menghasilkan organisme baru dari organisme sebelumnya. Reproduksi bertujuan untuk melestarikan jenis makhluk hidup agar tidak terjadi kepunahan. Reproduksi pada tumbuhan dapat berlangsung secara vegetatif dan generatif.
a. Reproduksi Vegetatif (aseksual)
Reproduksi aseksual/vegetatif merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri) tanpa melewati proses peleburan dua gamet.
Artinya, satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induk. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan (artifisial).
1) Reproduksi Vegetatif Alami
Reproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif alami.
a) Rhizoma
Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar secara horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan lain-lain.
b) Stolon
Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika batang tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela asiatica).
c) Umbi Lapis, merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh berlapis-lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa).
d) Tunas
Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas dan individu baru.
Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan). Contohnya bamboo dan kelapa.
e) Umbi Batang, merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. Contohnya ubi jalar dan kentang.
f) Daun
Daun merupakan organ utama tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan tertentu, daun berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada daun demikian terutama bagian pinggirnya terdapat jaringan meristem yang dapat tumbuh membentuk tunas dan akar (individu baru). Contohnya cocor bebek.
2) Reproduksi Vegetatif Buatan
Reproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan.
Cara perbanyakan ini dapat dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa usaha perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan adalah
a) Mencangkok
Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat berbuah.
Cara mencangkok adalah dengan cara membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah yang kemudian dibalut dengan sabut atau plastik dan tanah. Setelah akar tumbuh, batang tepat di bawah cangkokan dipotong kemudian ditanam. Contoh tanaman yang bisa dicangkok Mangifera indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp. (sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan).
b) Menempel (Okulasi), merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dalam satu pohon. Misalkan tanaman yang satu memiliki akar yang kuat, tahan penyakit, tapi bunganya kurang baik, sedangkan tanaman yang lain (biasanya berbeda dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi akarnya kurang baik. Tumbuhan yang kedua ini dapat ditenpelkan pada tumbuhan yang pertama (tumbuhan dasar). Contohnya mawar (Rosa sp.), terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll.
c) Menyambung
Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu genus, atau satu famili. Dalam menyambung kita memindahkan ujung ranting, ujung batang, atau ujung cabang secara keseluruhan (tanaman atas) kepada tanaman dasar. Kemudian pada tempat sambungan tersebut diikat dengan tali. Contohnya Hevea braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan.
d) Menyetek
Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam potongan batang tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sehingga berkembang menjadi individu baru. Perbanyakan dengan setek meliputi setek batang, setek daun, setek akar, setek pucuk, dan setek umbi. Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman dengan setek memiliki banyak keunggulan dibandingkan cara perbanyakan vegetatif lainnya. Misalnya sifat tanaman yang dihasilkan sama dengan induknya., bagian tanaman induk yang diperlukan untuk setek hanya sedikit (tetapi dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan tidak memerlukanbanyak biaya. Selain itu, cara pengerjaan setek tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot sp. (ketela pohon), Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum officinarum (tebu),dll.
e) Merunduk
Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Sementara itu, ujung cabang dibiarkan muncul di permukaan tanah.
Bagian tanaman yang dirundukkan (ditimbun) terlebih dahulu harus dikupas. Pada bagian yang ditimbun tersebut akan tumbuh akar dan tunas. Contohnya pada tanaman Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll.
f) Kultur Jaringan, merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman. Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk individu tanaman dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan dapat diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan. Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril, seperti laboratorium khusus kultur jaringan. Selin itu, alat, bahan, dan pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan steril. Alat dan bahan dapat disterilkan dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhuC. Sementara itu, pelaku terutama bagian tangan harus disemprot dengan alcohol sebelum bekerja.
Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari ujung akar, tunas, dan daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis tersebut ditumbuhkan pada suatu medium dengan cukup nutrisi. Untuk memacu proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan hormone pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah dan tumbuh dalam media tumbuh membentuk embrio dan tunas hingga menjadi individu baru yang sama dengan induknya. Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain anggrek dan wortel.
B. Reproduksi Seksual/Generatif
Reproduksi seksual/generatif merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet induk ini biasa disebut pembuahan.
Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji , baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup).
a) Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada kebanyakan tumbuhan berbiji adalah bunga. Bunga umumnya terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Kelopak dan mahkota merupakan perhiasan bunga, sedangkan benang sari dan putik merupakan alat kelamin bunga. Bunga yang memiliki keempat bagian bunga tersebut disebut bunga lengkap. Benang sari/stamen merupakan alat kelamin jantan. Benang sari terdiri atas kepala sari (antena) dan tangkai sari (filamen). Benang sari menghasilkan gamet jantan (serbuk sari;polen). Gamet jantan terletak di dalam kantong sari yang merupakan bagian dari kepala sari.
Putik/pistil merupakan alat kelamin betina. Putik terdiri atas 3 bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovula). Dalam bakal buah terdapatbakal biji yang di dalamnya mengandung gamet betina (sel telur; ovum).
Gambar 8. Bagian bagian bunga
b) Cara reproduksi generative
1. Penyerbukan
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan adalah peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji.
Macam-macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
a. Otogami/penyerbukan sendiri, merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada saat terjadi otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Misalnya:
Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu daripada putik. Misalnya pada seledri, Allium sp. (bawang), dan Zea mays (jagung).Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari. Misalnya pada bunga Brassica sp. (kol), bunga Theobroma cacao (cokelat), dan bunga Persea Americana (avokad). Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.
b. Kleistogami
Kleistogami merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat bunga belum mekar. Contohnya kacang tanah.
c. Geitonogami/penyerbukan tetangga
Geitonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain , tetapi masih dalam satu individu.
d. Alogami/penyerbukan silang
Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari individu lain , namun masih dalam satu jenis.
e. Bastar/hibridogami
Bastar merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga tumbuhan beda jenis.
Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu
Penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Anemogami
Anemogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri-cirinya, yaitu:
· Serbuk sari banyak, ringan, kecil, kering, dan permukaannya halus.
· Kepala sari mudah bergoyang.
· Tidak mempunyai perhiasan/mahkota bunga (jika ada berukuran kecil).
· Kepala putik besar.
· Letak serbuk sari bergantungan/bertangkai panjang.
· Bunga tidak berbau.
· Tidak mempunyai kelenjar madu.
· Putik melekat di tengah, berbentuk spiral sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari.
· Bunga tidak berwarna cerah dan biasanya hijau.
Contohnya Gramineae (rumput), Oryza sativa (padi), Saccharum officinarum (tebu),dan Imperata Cylindrica (alang-alang).
b. Hidrogami
Hidrogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan air. Jenis penyerbukan ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air. Misalnya hidrila (Hydrilla verticilata).
c. Zodiogami
Zoidiogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan hewan. Berdasarkan nama hewannya, tipe penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
· Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga berpindah ke bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga yang sama, serbuk sari akan tertinggal di kepala putik tersebut sehingga terjadi penyerbukan.
Ciri-cirinya:
Bunga berbau khas, Mahkota bunga berwarna menarik/mencolok, Mempunyai kelenjar madu,
Benang sari di dalam bunga, Kepala sari bersatu di bagian dasar atau belakangnya, Serbuk sari sedikit, besar, seperti tepung, berat dan lengket, Putik lengket dan kecil.
· Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
Biasanya bunga mengandung madu dan air, serta mengandung unsur warna merah karena burung peka terhadap warna ini.
· Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Biasanya bunga mekar pada malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidak tersembunyi.
· Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput.
c. Pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan antara inti sperma dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2 macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda. Pembuahan tunggal adalah pembuahan yang hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma dengan inti sel telur. Pembuahan tunggal biasa terjadi pada gimnosperma. Pembuahan ganda adalah pembuahan yang menyebabkan terjadinya dua kali peleburan inti sperma. Pertama , peleburan antara inti sperma I dengan sel telur membentuk lembaga. Kedua, peleburan antara inti sperma II dengan kantong lembaga sekunder yang akan berkembang menjadi endosperma. Pembuahan ganda biasanya terjadi pada angiosperma.
4. Reproduksi Virus
Virus hanya dapat bereproduksi dalam sel hidup atau jaringan hidup lain. Cara reproduksi virus ada dua macam, yaitu melalui daur litik dan daur lisogenik.
A. Daur Litik
Reproduksi virus yang melalui proses daur litik yang dilakukan sebagai berikut :
a. Virus menempel pada bakteri.
b. Dinding sel bakteri dilarutkan oleh enzim dari virus. Melalui lubang yang sudah dilarutkan oleh enzim virus tersebut, DNA virus dimasukkan ke dalam bakteri. Tahap ini disebut penetrasi.
c. DNA virus mengambil alih Eugas DNA bakteri dan menggunakan metabolik bakteri untuk menghasilkan komponen-komponen virus, seperti kapsid, ekor, serabut ekor, dan kepala. Setiap komponen fage kemudian bersatu dalam proses pematangan.
http://www.rachmadan.com/2012/01/cara-reproduksi-virus.html
Virus baru yang terbentuk dapat mencapai jumlah 200-1.000 virus.
d. Virus yang baru terbentuk mengeluarkan enzim lisozimnya untuk menghancurkan dinding sel bakteri. Setelah dinding bakteri hancur atau lisis, virus-virus baru dapat keluar dan menyerang sel-sel bakteri lainnya. Akhirnya, bakteri mengalami kematian.
Virus yang telah menginfeksi sel lain pun mengulangi siklus litiknya kembali. Siklus litik yang menghasilkan virus-virus baru ini hanya membutuhkan waktu lebih kurang 20 menit untuk setiap siklusnya.
B. Daur Lisogenik
Tidak semua virus yang masuk ke dalam sel makhluk hidup lain langsung menghancurkan dinding sel tersebut dan membuat sel tersebut lisis. DNA virus yang masuk dalam bakteri menjadi bagian DNA inang melalui rekombinasi. Meskipun menjadi bagian DNA inang, namun virus tidak langsung mengambil alih metabolisme sel inang. Siklus reproduksi virus seperti ini disebut daur lisogenik.
Urutan proses Daur Lisogenik adalah sebagai berikut :
a. Virus hidup pada tempat yang spesifik pada permukaan tubuh sel bakteri. Setelah melisiskan dinding sel, virus melakukan penetrasi materi genetik DNA ke dalam tubuh bakteri.
b. DNA kemudian menyisip ke dalam DNA bakteri dan membentuk profage.
c. Jika bakteri membelah diri, profage ikut membelah sehingga anakan sel bakteri pun mengandung profage.
Hal ini berlangsung terus-menerus sehingga jumlah bakteri yang mengandung profage menjadi arnat banyak. Jika keadaan lingkungan mendukung, virus akan mengalami pematangan sehingga memasuki keadaan litik.
d. Virus-virus baru pun dibentuk dan siap menyerang sel-sel lainnya.
5. Reproduksi bakteri
Bakteri dapat berkembang biak dengan dua cara :
A. Reproduksi Aseksual
Dilakukan dengan cara membelah diri. Pembelahan diri ini menghasilkan dua sel anakan yang memiliki bentuk, ukuran dan sifat yang sama dengan sel induknya.
Tahapannya :
a. Diawali replikasi DNA sel induk dan diikuti pembelahan sitoplasma
b. Terjadi pelekukan dinding sel yang akan memberikan sekat diantara 2 DNA yang terbentuk tadi
c. Akhirnya terbentuk 2 sel yang sama bentuk, ukuran dan sifatnya
B. Reproduksi Seksual
Terjadi melalui pemindahan materi genetic (DNA) diantara dua sel bakteri. Peristiwa ini tidak menghasilkan individu baru tetapi akan membentuk variasi genetic sehingga akan terjadi variasi sifat pada bakteri yang melakukan reproduksi.
Proses reproduksi seksual bakteri dapat melalui 3 cara:
a. Transformasi
adalah pemindahan materi genetic (DNA) dari satu bakteri ke bakteri yang lain.
b. Konjugasi
adalah pemindahan materi genetic (DNA) melalui kontak langsung antara 2 bakteri. Pada dinding sel yang saling melekat akan melebur membentuk jembatan sitoplasma untuk pemindahan materi genetic (DNA).
c. Transduksi : adalah pemindahan materi genetic (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lain dengan perantara virus.
6. Reproduksi Jamur
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan. Setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis yaituseksual dan aseksual.
Reproduksi pada makhluk hidup melalui dua cara yaitu reproduksi aseksual (vegetative) dan reproduksi seksual (generatif).
Pada reproduksi aseksual (cara tidak kawin) individu baru berasal dari satu induk, tidak perlu adanya suatu perkawinan antar individu sehingga individu baru yang dihasilkan identik dengan induknya.
Sedangkan reproduksi seksual (secara kawin) individu berasal dari hasil perkawinan dua individu yang berbeda. Jadi, membutuhkan pertemuan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina sehingga memungkinkan terjadinya keragaman genetik. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
Daftar Pustaka
Bioedutainment.2011.1. Diakses pada http://biologiedutainment.blogspot.com/2011/10/materi-kelas-vi-sd.html
Bita.2009.1. Diakses pada
Drs. Sumarjan, M.Si. 2007. Asistensi Biologi Umum. Mataram. Universitas Mataram.
Imamabror.2012.1
Junaidi.2010..1. Diakses pada
Novi.2012. 4-25. Diakses pada
Rachmadan.2012.1. Diakses pada
Tiaraanutnum.2012.3-5. Diakses pada http://www.slideshare.net/tiaraanutnum/sistem-reproduksi-manusia-14764790
Wikipedia.2012.1. Diakses pada http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi